Sumber : http://ceritapanaslelaki.blogspot.com
PROLOG
Di sebuah tempat KOST daerah MAMPANG, ada seorang penghuni
baru, seorang laki-laki bernama ARDO yang berumur 27 tahun. ARDO
baru pindah ke tempat kost itu 2 bulan yang lalu dan dia bekerja sebagai instruktur
Fitness di Warung Buncit.
Sebelum pindah kost di Mampang, tadinya Ardo, indekost di
daerah TEBET, tinggal sekamar dengan BAMBANG, teman kerjanya, seorang
instruktur yang sama2 kerja di tempat Fitness Centre. Bambang dan Ardo
sepertinya cocok jadi teman sekamar karena mereka kerja bersama, juga sama2
doyan dugem dan menenggak minuman beralkohol sampai mabuk.
ARDO mempunyai semua kualitas laki-laki yang ideal: badan
atletis, kekar, berkulit gelap kecoklatan, tegas dan tampangnya juga lumayan
ganteng. Penampilannya macho dan ‘cowok banget’.
Kalau sedang di tempat kostnya, Ardo suka bertelanjang-dada,
mengenakan celana blue-jeans dengan bagian bawah celananya yg digulung, amat
sexy!. Bulu kakinya lebat, tampak jelas. Otot-dadanya menonjol ke depan
berhiaskan sepasang puting tetek yang keras dan melenting. Amat menggoda iman
lelaki yang suka pada sesama sejenis.
Perutnya rata dan yang membentuk otot otot six-packs. Bulu
perutnya yang tumbuh menghitam di bawah pusarnya, membuat orang menduga bahwa
bulu-perutnya itu "menjalar" ke bawah dan "bergabung"
dengan hamparan jembutnya.
Lengan Ardo besar dan kekar dan apabila dia mengangkat
tangannya ke atas maka tampaklah bulu ketek yang lebat dan terkesan sexy dan
jantan!.
Pada umur 27 tahun, Ardo belum terfikir menikah karena masih
harus membantu ekonomi orang tua dan uang sekolah adik2nya di kampung. Para gadis2 yang menyukainya, hanya dianggap sebagai
pacar biasa, sehingga Ardo sering dianggap sebagai pemuda playboy yang suka
mempermainkan wanita.
Yang hebat!, dibalik tubuhnya yang kekar, Ardo juga ternyata
memiliki kelebihan istimewa yang jarang dimiliki oleh rata-rata LELAKI lainnya
karena dia beruntung punya seperangkat alat kelamin FANTASIS berukuran super XL
(extra large), amat BESAAAR dan PANJAAANG. Karena itulah teman2nya sering
menjuluki dia: ARDO BOTOL” (atau Ardo dengan KONTOL segede BOTOL)
Ditempat kost yang sama di Mampang, ada seorang penghuni
lama, seorang pemuda yang bernama BOBBY.
Berbeda 180 derajat dari Ardo, BOBBY tergolong pemuda yang
suka dandan. Dia selalu tampil rapi dan wangi. Di kamar kostnya ada meja rias
dengan berbagai pernak pernik perawatan tubuh dan wajah. Mulai dari pembersih
muka, pelembab, lipbalm sampai beberapa jenis bedak. BOBBY juga punya krim
wajah, body lotion dan beberapa parfum.
Sejak kecil BOBBY senang bercermin dan bersolek. Dia lahir
sebagai anak bungsu dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya adalah perempuan dan
selisih usia mereka masing-masing dua tahun. Dalam bermain, Bobby kecil lebih
sering bergabung dengan anak-anak perempuan dengan boneka atau bola bekel.
Permainan anak laki-laki seperti layangan dan sepak bola tidak
disukainya. Tak heran, Bobby yang kini berusia 22 tahun dan bekerja
sebagai penjaga counter di sebuah toko pakaian, tampil gemulai dan agak
feminin.
Bobby berkulit mulus. Wajahnya pun cute, cakep. Banyak
wanita yang sempat menyukainya, namun kemudian mereka maklum setelah terlibat
pembicaraan dengannya yang menyadarkan mereka bahwa Bobby adalah.pecinta sesama
jenis.
Hidungnya mancung dan bibirnya merah dengan alis tebal.
Kulitnya yang putih membuatnya dia lebih menonjol. Tubuhnya langsing.dan
ramping. Meski tetap ingin jadi lelaki, tapi penampilan dan sikapnya yang agak
feminin, membuat orang langsung mencap Bobby ke-wanita2-an. Banyak yang
berpendapat Bobby seperti perancang mode yang gemulai seperti penari itu.
Ardo sebenarnya BENCI dan tidak menyukai lelaki Gay, juga
para cowok yang gemulai dan lemah lembut, apalagi lelaki yang berpenampilan
sebagai perempuan atau waria.
Sebaliknya, sejak awal Bobby s naksir pada Ardo dan sering
mendambakan kejantanan Ardo yang maskulin dan cowok banget, tapi Bobby sengaja
tidak pernah menunjukan rasa sukanya secara terang2an karena Bobby sadar Ardo
adalah cowok STRAIGHT.
Ardo tau persis Bobby adalah seorang Gay, tapi mungkin tubuh
ramping dan sikap yang feminin membuat Bobby terlihat LEMAH secara fisik
sehingga Ardo merasa DIATAS ANGIN dan berani berhadapan dengan Bobby.
Mungkin karena Bobby luwes dan pandai bergaul, lama2 sikap
Ardo mencair dan dia mulai mau berteman dengan Bobby. Bahkan lama2 pertemanan
mereka jadi semakin akrab, dan diam2 Ardo sering main ke kamar Bobby untuk
sekedar nonton video atau bermain game.
Tapi hal itu Ardo lakukan secara sembunyi2 karena Ardo
paranoid dan takut kalau teman2 kost mengetahui dia berteman dengan Bobby yang
Gay.
CERITA ARDO
Nama gua ARDO. Sejak di SMU, gua
rajin olah raga dan membentuk tubuh, gua juga ikut olahraga beladiri dan sering
latihan angkat besi, sehingga tubuh gua berkembang jadi kekar.
Yang bikin gua risih, teman2
suka nyebut gua: “ARDO BOTOL” (atau Ardo dengan KONTOL segede BOTOL)
karena kebetulan alat kelamin gua emang ukurannya gede dan panjang, tapi gara2
julukan itu ternyata gua malah jadi incaran cowok2 homo!.
Contohnya di Fitness tempat gua
kerja atau di cafe2 tempat gua nongkrong selalu ada ada saja cowok2 gay yang
kurang ajar, dan coba2 mendekati gua bahkan berani menyentuh atau meraba tubuh
atau celana gua, bikin gua pengen muntah!. Dan lama2 gua bahkan mulai membenci
cowok2 gay
Ya, kekurang ajaran cowok2 gay
dengan penyimpangan seksual seperti itu membuat gua benci dan akhirnya gua jadi
seorang HOMPOFOBIA atau orang yang membenci lelaki homo. Apabila ada pria
gay diantara teman2 atau di tempat fitness, gua sering menghina mereka dengan
penuh kebencian.
Gua dan BAMBANG, teman kost gua
di Tebet dulu, sering nongkong di café atau bar untuk hunting cewek atau minum2
sampe mabok. Tapi cowok Gay di Café , bakal gua tampar kalau berani coba2
menyentuh gua..
Siapa sangka, kebiasaan buruk
mabuk minuman keras itu ternyata akhirnya menghancurkan hidup gua untuk selama
lamanya
Sebelum pindah kost ke Mampang,
tadinya gua tinggal di daerah Tebet indekost sekamar dengan BAMBANG, teman
kerja gua, seorang pria berdarah Ambon yang
bekerja dengan gua sebagai instruktur di tempat Fitness Centre.
Kalau gua dijuluki Playboy
karena suka bergonta ganti pacar, Bambang sering dijuluki PK (Penjahat Kelamin)
karena dia tipe cowok Hyperseks yang hampir setiap hari butuh menyalurkan kebutuhan
biologis terhadap kaum wanita.
Entah berapa banyak member
Fitness cewek yang pernah ditiduri oleh Bambang. Bahkan kalau dia tidak dapat
mangsa wanita di tempat Fitness, Bambang tak segan2 membayar wanita PSK
(pekerja seks komersial) untuk melampiaskan nafsu birahinya yang hyper.
Gua sebenarnya merasa cocok
berteman dan sekamar dengan Bambang. Kita sama2 orang yg merantau di Jakarta, ngobrolnya
nyambung, minat olah raga yg sama dan juga punya hobby dugem dan minum2 sampai
mabok.
Di tempat kost kami waktu itu,
banyak sekali cowok2 Gay yang tinggal disitu juga. Yang jadi masalah karena
cowok2 gay di tempat kost itu sering berusaha menggoda gua.
Karena sering diganggu oleh
cowok2 gay di tempat kost itu, lama2 timbul perasaan benci terhadap mereka. Gua
sering sinis, kasar dan menghina karena dimata gua mereka adalah mahluk2 yang
rendah dan tak bermoral.
Waktu gua pertama kenal si BOBBY
di tempat kost baru, gua langsung tahu dia juga cowok gay, tapi karena badannya
kurus dan sikapnya genit seperti cewek, gua tenang dan GAK MERASA TERANCAM.
Apalagi umurnya baru 22 tahun, 5 tahun lebih muda dari gua, jadi kadang gua
ngerasa dia seperti ADIK gua aja.
Karena dia ramah dan bersikap
baek, lama2 gua berteman dengan Bobby. Terus terang, gua sendiri heran karena
gua merasa BETAH dan NYAMAN berteman dengan Bobby sehingga diam2 gua suka
datang ke kamar si Bobby untuk maen games atau nonton film. Tapi gua lakukan
itu secara sembunyi2 karena gua ngeri, takut ketauan temen2 kost kalau gua
berteman sama cowok gay
Sebenarnya si Bobby suka
gelendotan, pegang2 dan rangkul2 badan gua atau meraba2, tapi sekali lagi,
melihat tubuhnya yang kurus dan sikapnya yang feminin, gua aman dan merasa gak
terancam. Jadi gua biarin aja sesekali si Bobby ber-manja2 ke gua, lagian gua
KAGAK terangsang dan ENGGAK bernafsu pada cowok gay, apalagi yang feminin kayak
si Bobby.
Malam
itu gua dan Bambang baru pulang dugem dan minum2 tapi karena kunci tertinggal,
maka gua dan Bambang numpang menginap di kamar Bobby.
Saking
parahnya mabok gua langsung tertidur dan kehilangan kesadaran seperti orang
pingsan sehingga GAK INGAT apapun yang terjadi disekeliling gua
Tengah
malam, dalam keadaan setengah sadar dan kepala yang pusing, gua mendadak
terbangun karena merasa anggota tubuh gak bisa digerakkan sama sekali. Saat
itulah gua sadari bahwa gua sedang tengkurap dalam keadaan telanjang bulat di
bawah tindihan tubuh telanjang Bobby..
Degghh.. kepala gua seakan mau lepas karena perasaan risih dan jijik merasakan
tangan sesama cowok yang meraba raba tubuh gua.
Boro
boro terangsang, bulu kuduk gua justru meriding karena jijik dan perasaan geli.
Alat kemaluan gua juga sama sekali tidak berreaksi, tetap lemas, malah justru
mengkeret saking ketakutan. !. Penyebabnya tentu karena gua emang lelaki tulen,
seorang laki laki sejati yang normal, BUKAN homoseks!..
Gua
belum pernah merasakan rasa ngeri seperti ini. Apalagi yang meremas tangan gua
adalah Bobby, seorang Gay, seorang Banci!..
Gua
mencoba berteriak, tapi gak ada suara yang keluar dari mulut. Gua mencoba
berontak, tapi gua sama sekali KEHILANGAN TENAGA akibat konsumsi alkohol yang
terlampau berlebihan.
Gua
masih ingat di kamar itu juga ada Bambang, sahabat gua dan gua berharap dia
akan membantu, tapi ternyata pertolongan Bambang gak pernah datang karena dia
juga rupanya tertidur seperti orang pingsan.
Akhirnya
gua jadi masabodo...
Gua pikir apa sih bahayanya meladeni nafsu Homo?,
Anggap
aja sebagai amal ibadah dan sekaligus memuaskan rasa penasaran gua gimana sih
caranya cowok homo bercinta dengan cowok?
Tanpa
ampun, Bobby menghujamkan kontol bajanya tepat ke dalam lubang anus gua yang
masih perjaka
'AAARRGGHH...!!!!!" teriak gua.
Hilang
sudah keperjakaan gua.
Sungguh
sakit sekali rasanya.
Lubang
anus gua yang ketat seakan robek diterjang kontol Bobby.
Saat
itulah, gua terjebak dalam pusaran sikasaan neraka dunia yang amat
bengis!, Aaaarrrrrgggghhh.....gua berteriak didalam hati,
menangis dan merintih kesakitan.
Gua
rasakan kenyerian yang sangat. Perut gua terasa melilit karena mendapat tekanan
batang kemaluan Bobby. Lubang dubur gua terasa pedih, panas dan perih. Keringat
tubuh gua mengucur dengan deras.
Bobby
terdengar mengerang saat kontolnya sudah terbenam seluruhnya, "..aaaAARRGGHH...!!!"
dan
terdengar dia berkata di telinga gua, "Lobang kamu enak sekali Ardo.
Akhirnya, kamu milik aku."
Hancur
hati gua mendengarnya berkata seperti itu.
Gak
sangka Bobby bakal memanfaatkan gua yang sedang mabok parah.
Tiba-tiba,
Bobby kembali mendorong kontolnya masuk.
'AARGHH!!!'
Tarik
lagi, dorong lagi, tarik, dorong, tarik...
Bobby
mulai mensodomi gua dengan ritme tetap.
Oooh, beginikah caranya seorang Homo bercinta dengan cowok?.
Kenapa
sih Homo doyan mensodomi lobang pantat sesama cowok?.
Tak
gua sangka didalam hidup gua harus mengalami penderitaan kesakitan yang
sedemikian hebat. Tubuh gua meregang dan berkelojotan seperti seekor ikan
yang sekarat, dengus nafas gua bagai tercekik merasakan tusukan benda keras
yang berukuran besar itu....
”Sakiiiiittt, ampuuuun...... aaaarggghhhhh...!” dan gua kembali menggelepar
gelepar.
Tidak
ada rasa enak, atau nikmat. Tidak ada nafsu gua yang berkobar. Yang ada cuma
penderitaan dan kesakitan. Dan gua ingin Bobby segera berhenti.
Nafsu
telah membutakan matanya. Rasanya air mata gua mengalir. Sebagian dikarenakan
oleh rasa sakit yang amat teramat sangat, dan sisanya karena sakit hati!. Bobby
telah merenggut sebagian hidup gua.
GUA
GAK LAGI UTUH.
GUA
SUDAH BUKAN LELAKI YANG SEMPURNA
"...ARGH! UGH! ARGH!" erang Bobby terus menerus seirama
dengan sodokan kontolnya. Gak tahu sudah berapa lama dia
memperkosa gua, tapi yang jelas terasa lamaaaa sekali.
Gua
gak ngerti kenapa Homo doyan banget mensodomi sesama cowok?
Gua
terus memejamkan mata dengan hati deg2an mengasihani diri gua yang sedang
dicumbu penuh nafsu oleh Bobby, seorang gay yang sama sama berjenis kelamin
lelaki seperti gua.
Apa yang harus gua lakukan dalam situasi demikian?.
Tiba-tiba
kontolnya menggesek gesek PROSTAT dan SYARAF SENSITIF di dalam tubuh gua.
Kontan, kontol gua ngaceng dengan sendirinya tanpa bisa dikendalikan.
Gelombang
nikmat menyerang tubuh seolah-olah gua sedang mengalami orgasme.
'Astaga, apa itu? Kenapa gua terangsang? Gak mungkin!' pikir gua.
Namun
kembali Bobby mengenai PROSTAT yang SENSITIF itu, dan gelombang kenikmatan
terus menerus mendera diri gua.
Gua sedang dipaksa untuk menikmati perkosaan homo!
Bobby
sepertinya bangga mengetahui bahwa kontol gua ngaceng.
Langsung
saja kontol gua dipegang-pegang dan dia mulai mengocok ngocok kontol gua. Dia
ingin membuat gua ngecret untuk menjadikan gua sebagai miliknya.
Walaupun
gua mencoba melawan, namun gelombang kenikmatannya semakin bertambah besar. Dan lama2 sodokan kontol
Bobby memang terasa nikmat sekali.
Duuuh..!,
ada apa ini?. Setiap kali Bobby menyodokkan
kontolnya, badan gua bergetar menahan nikmat.
Nikmat?
Tunggu dulu!, birahi gua
terangsang?. Oleh cowok?.
Kenapa gua merasa nikmat? Ini
salah..!!. Gua mustinya gak merasa nikmat.
Gua memejamkan mata kuat-kuat,
berusaha mengusir kenikmatan yang terus menjalar di tubuh gua.
'Astaga, apa gua tertular kehomoan-nya???'
Namun
mendadak gua merasa akan segera mencapai klimaks. Pejuh memaksa naik dan
akhirnya tersembur keluar lewat lubang kontol gua.
CCROOT!! CROOTT!! CCRROOTT!!
Berhubung
gua gak bisa bersuara, maka hanya desahan napas gua yang terdengar.
"...hhhohh!!! Hhoohh!!! Hhhoohh!!!! Hhhhoohhh!!!"
Kenikmatan
orgasme menguasai gua. Bahkan gua pun sampai tunduk.
Oooh.....!!!, benar benar gak gua sangka disodomi oleh cowok Gay bisa memberi kenikmatan
yang demikian hebat, Jiwa gua serasa terbetot keluar terombang ambing
dalam lautan kenikmatan yang maha luas. Gua benar benar takluk
mendapatkan kepuasan luar biasa yang merasuk jiwa.
Bobby
mempercepat entotan kontolnya, mungkin wajahnya menyeringai. Napasnya memburu-buru,
dan tiba-tiba...
"...AAARRGGGHHH..!!!!..."
CRROTT!! CCROOTT!!! CCROOTT!!!
Gila!, Bobby ngecret!!! Pejuhnya ditembakkan sembarangan di dalam anus gua.
Bobby
MENYUNTIKKAN sejumlah besar cairan sperma yang luar biasa banyaknya ke
dalam dubur gua, bahkan karena saking banyaknya, seluruh isi perut gua jadi
penuh dibanjiri oleh benih benih sperma Bobby. Terasa sekali rasa panas yang
membakar perut gua.
Andai
pria bisa hamil, gua pasti sudah hamil sekarang!
Tubuh
kami terguncang-guncang, mengejang-ngejang seperti orang kesakitan.
"AARRGGHH..!!! AARRGGHH!!! UUUGGHH!!!" erang Bobby, terus
menghentak-hentakkan pinggulnya.
Dan
akhirnya semuanya berakhir.
Bobby
mencabut kontolnya dan terasa sedikit sisa pejuhnya mengalir keluar dari lubang
pantat gua yang menganga lebar.
Tapi setelah itu, Bobby sungguh
menunjukkan kekurang-ajarannya karena tanpa memperhatikan keadaan gua, dengan
se-enaknya dia langsung tidur dan mengacuhkan gua, seperti seorang prajurit di medan perang yang
mencampakkan musuhnya yang sedang sekarat.
Ketika
Bobby sudah tidur, gua hanya bisa tergolek
lemas kehabisan tenaga dengan tubuh yang masih telanjang berlepotan sisa sisa
lendir pejuh dan keringat Bobby sambil menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.
Ketika Bambang membangunkan ESOK
PAGINYA, gua panik karena saat itu gua masih berbaring berbaring berdua dengan
Bobby dalam keadaan sama sama telanjang cuma tertutup oleh kain sarung yang
menutup di bagian bawah perut.
Gua tersentak begitu teringat
kekurang ajaran Bobby yang telah memperlakukan gua seperti hewan pada saat
mabuk parah tadi malam!. Tiba tiba gua diliputi oleh perasaan MARAH LUAR BIASA
dan saat itu juga gua ingin menghajar, menggampar bahkan menggorok lehernya
untuk membunuh Bobby.
Gua gak terima karena harga diri
gua sebagai laki laki telah direndahkan!,
Awas lo Bobby!, gua akan
cungkil kedua mata lu, gua cincang lo pake golok!. pikir gua
Tapi segera gua URUNGKAN niat
itu, karena seandainya gua lampiaskan kemarahan disitu, gua takut Bambang akan
bertanya apa sebabnya.
Atau apakah Bambang tahu apa
yang terjadi tadi malam??.
Tapi gua lihat Bambang tenang2
saja dan rasanya dia sama sekali gak peduli.
Di
kamar mandi, gua terheran heran karena jumlah dan volume lendir pejuh yang
menetes keluar dari lubang anus gua ternyata begitu banyak, sampai mengalir
dengan deras... Gila!, kenapa begitu banyak PRODUKSI CAIRAN SPERMA dari tubuh
Bobby yang dia tanamkan ke dalam tubuh gua??.
Gua
mencium bau keringat yang menyengat hidung dengan aroma yang berbau khas laki
laki. Pasti menempel di tubuh gua saat Bobby menggumuli gua tadi malam.. Gua
juga melihat cupang-cupang berwana merah kebiruan akibat sedotan bibir Bobby
yang berjejer memenuhi di sekujur leher gua, bukti keganasan Bobby ditempat
tidur.
Setelah mandi, gua mati-matian
untuk pura2 bersikap biasa, karena kalau gua marah dan ngamuk2 tentunya Bambang
akan CURIGA.
Tentu saja gua akan malu luar
biasa kalau sampai Bambang tahu bahwa gua habis dibool oleh Bobby, si cowok gay
yang berbadan kerempeng itu
Di
Fitness Centre gua gak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan karena di pikiran gua
masih terbayang seluruh kejadian yang menimpa gua tadi malam.
Hati
gua bercampur aduk antara penyesalan, kecewa, malu, marah dan perasaan dendam
kepada Bobby yang telah memanfaatkan ketidak berdayaan gua pada saat mabuk
sparah dan mencabuli gua diluar kesadaran gua.
Gak
gua sangka, disodomi untuk pertama kalinya ternyata menimbulkan teror
penderitaan dan rasa sakit yang amat menyakitkan, dan juga amat merendahkan
harga diri gua sebagai laki laki normal sehingga gua kehilangan kepercayaan
diri!.
Gua
yakin, kalau dalam keadaan sadar, sudah pasti gua dengan mudah melawan dan
berontak, tapi malam itu gua sedang mabuk separah parahnya.
Tubuh
gua lemas.
Tenaga
gua lemah.
Kesadaran
gua hilang.
Seberapa
hebatpun gua mencoba berontak, malam itu gua hanya seonggok daging yang lemas
tak bertenaga. Perlawanan tubuh gua gak lebih hanya sekedar
menggeliat geliat tanpa tenaga.
Leher
gua masih dipenuhi oleh cupang2 merah, karena lumatan, gigitan dan bukti
keganasan Bobby ditempat tidur. Selangkangan gua terasa seperti masih
terganjal oleh benda besar yang panas.
Lubang
dubur gua mengalami kerusakan akibat perlakuan Bobby, sehingga secara fisik,
tubuh gua sudah tidak sempurna lagi sebagai laki laki sejati.
Gua gak tahu apa setelah ini gua mampu kembali hidup sebagai lelaki
normal?.
Sempat
terfikir gua ingin melampiaskan kemarahan pada Bobby. Gua akan membalas dendam
kesumat terhadap Bobby. Kalau perlu gua akan bunuh dia, gua cincang badannya
dan gua kasih jadi makanan anjing
Tapi seandainya gua lampiaskan
kemarahan dan membalas dendam kesumat pada Bobby, tentu akibatnya orang2 jadi
tahu bahwa gua pernah disodomi oleh cowok. Gua malu….!.
Dan
dilain fihak, gua juga bimbang....
Gua bimbang, benarkah Bobby telah memperkosa gua?
Kenapa
juga malam itu gua merasakan kenikmatan mendera gua?....
Mana
mungkin gua bisa merasakan kenikmatan seksual seperti begitu?.
Kenapa
malam itu tubuh gua mengingkari kodrat gua sebagai laki laki?.
'Astaga, apa gua tertular kehomoan-nya???'
Terus
terang, gua berada di persimpangan. Bimbang, bingung, marah, takut, jijik dan
segala macam rasa datang silih berganti. Hati dan akal sehat terpecah dan menyeret
gua ke dua arah yang berlawanan. Pergumulan batin terjadi membuatku limbung.
Semakin
gua coba melupakan, ternyata semakin terbayang seluruh kejadian pada malam
jahanam itu. Gua seolah masih merasakan tubuh Bobby berkeringat menindih tubuh
gua dari belakang dan mengkentotin gua dengan deru nafas yang mendengus2
Akhirnya
Gua
bertekad akan memaafkan Bobby.
Gua
akan pura2 seolah-olah aku tidak sadar dan tidak tahu menahu tentang kejadian
malam itu.
Gua
akan melupakan perlakuan yang mempermalukan gua itu.
Cukup
sekali itu saja!. Dan gua akan anggap kejadian itu sebagai mimpi buruk!.
Selama
beberapa hari setelah itu, aku berusaha menghindari pertemuan dengan Bobby.
Terkadang aku sengaja pulang larut malam atau berangkat lebih bagi.
Gua
memang sudah bertekad akan menjauhi dan mengharamkan segala bentuk manusia yang
berjenis kelamin l.e.l.a.k.i…., apalagi Bobby!.
Tapi
heran, setiap kali Bobby mengetuk pintu kamar gua, ternyata gua gak mampu
menolak dia. Ada2 saja alasan Bobby, entah untuk mengambil majalah, membawakan
makanan atau pinjam DVD.
Semakin
aku berusaha cuek dan menghindari Bobby, dia justru semakin berusaha untuk
mendekati gua. Dan gua gak mampu bersikap tegas untuk menolak dia
Lama2, gua justru merasakan
sesuatu yang aneh tumbuh didalam diri gua, gua merasakan ada semacam GETARAN
GANJIL dilubuk hati gua setiap kali Bobby datang dan menatap mata gua dengan
sedemikian rupa.
Gua tidak tahu reaksi-fisik atau psikis apa yang sebenarnya terjadi saat dua tubuh sesama lelaki tersambung sempurna dalam proses persenggamaan sejenis??. Yang jelas, gua gak bisa melupakan fakta bahwa diantara puluhan atau ratusan manusia di muka bumi, Bobby adalah satu-satunya lelaki yang pernah mensodomi gua!. Mau tidak mau, suka tidak suka, hal tersebut terntu terpateri kuat di alam bawah sadar gua..
Selama
beberapa hari gua memang berhasil menghindari Bobby, tapi semua usaha gua itu
ternyata percuma saja!, karena Bobby pantang menyerah dan berusaha mendekati
gua terus menerus.
Heran,
setiap kali bertatapan mata dengan Bobby, dada gua sering berdebar-debar. Gua
selalu terbayang kejadian pada malam itu saat gua untuk pertama kalinya berada
dalam keadaan terjajah dibawah tindihan tubuh Bobby.
Gua
berada di persimpangan. Bimbang, bingung, marah, takut, jijik, rindu dan segala
macam rasa datang silih berganti. Hati dan akal sehat terpecah dan menyeret gua ke dua arah
yang berlawanan.
Pergumulan
batin terjadi membuat gua limbung.
Dan
akhirnya gua menyerah!.
Malam itu Bobby begitu bernafsu
menggumuli tubuh gua, mencumbui gua, merangsang hasrat gua sehingga tanpa dapat
gua cegah gairah gua akhirnya terbakar
Gila!, padahal saat itu gua
bener bener dalam keadaan sadar tanpa pengaruh minuman alkohol, tapi kenapa
kemaluan gua bisa jadi tegang?. Ini gak bener!.
Ini menjijikan dan memalukan!.
Tapi kenapa kontol gua tetep ngaceng?
Gua memejamkan mata, mencoba
memikirkan hal-hal lain agar kemaluan gua bisa kembali lemas. Tapi batang
kontol itu mengkhianati gua. Kemaluan gua itu berdiri tegak sekeras batu di
dalam genggaman Bobby. Dia terus meremas-remasnya.
Ngghh… Ya Tuhan, kenapa gua
merasa nikmat?. Gua pengen dia berhenti. Gua pengen dia berhenti merangsang
nafsu gua kayak gini.
Akhirnya,
untuk kedua kalinya gua menyerah lagi pada cowok Gay berumur 22 tahun yang
menginginkan diri gua menjadi miliknya!.
Gua
terpaksa menyerahkan tubuh telanjang gua disodomi Bobby untuk kedua kalinya
Rasanya hampir robek lubang
pantat gua. Tubuh gua terlonjak-lonjak sambil meronta-ronta, berteriak dan menjerit-jerit
karena rasa sakit luar biasa pada lubang anus yang baru 2 kali disodok benda
sebesar alat kelamin laki laki. Benar2 siksaan neraka dunia yang amat kejam
Gua
teringat pada cewek-cewek yang sebelumnya biasa gua gagahi dan kentoti untuk
menyalurkan kebutuhan biologis gua. Siapa sangka sekarang giliran gua sendiri
yang disodomi oleh sesama lelaki.
Bukan cuma sekedar disodomi
biasa, tapi disodomi oleh cowok Gay yang gede nafsu!
Kalau
mau jujur, berbaring telanjang bulat dengan kedua kaki gua terangkat lebar
keatas lalu membiarkan diri gua digagahi oleh Bobby, sering membuat gua merasa rendah dan kehilangan kepercayaan diri. Gua juga merasa terhina dan kotor, akan tetapi, nafsu birahi yang terlanjur dibangunkan dari alam bawah
sadar oleh Bobby telah berhasil membuat gua menjadi sangat ketergantungan
terhadap dirinya.
Terus
terang, gua emang gak tahu sama sekali dunia Homo!.
Gua
kira emang begitu cara bercinta sejenis yang biasa dilakukan oleh sesama cowok,
dimana gua harus mau disodomi oleh Bobby.
Gua
mengira emang wajar-wajar saja kalau cowok disodomi oleh cowok Gay. Gua gak ngerti
sih....
Sungguh
heran!, gua gak mampu menolak setiap kali Bobby mendatangi kamar kost gua,
mengetuk, lalu mengunci pintu dan mencumbu serta menelanjangi gua. Gua seperti
gak berdaya didalam dekapannya, menyerah dibawah tindihan tubuhnya, dan
menggeliat geliat saat tikaman tikaman batang kelaminnya mencabik cabik lubang
dubur gua dengan penuh kebengisan.
Ternyata
gua merasakan sensasi seksual yang fenomenal sebagai budak nafsu Bobby. Gua gak
peduli lagi biarpun Bobby menumpahkan seluruh nafsunya kepada gua.
Sensasi itu yang gak dapat
dilukiskan dengan
kata-kata, perasaan putus asa, perasaan terhina dan ketidakberdayaan secara
bersamaan, menimbulkan suatu keinginan untuk menyerah sebagai budak taklukan Bobby.
Gua
ingin dijajah oleh Bobby.
Bobby
memang cowok gay yang gede nafsu dan sangat gila seks, bahkan boleh dikatakan
sebagai sex maniak. Bobby selalu menuntut
lebih dan tidak mudah terpuaskan.
Pernah
sekali waktu dia baru pulang kerja saat gua sedang di kamar mandi. Mungkin
karena sedang bernafsu, Bobby mengetuk pintu kamar mandi dengan gak sabaran dan
dia langsung menyutubuhi gua sambil berdiri untuk melampiaskan nafsu birahinya
yang bergolak!.
Bukan
hanya mensodomi gua, tapi Bobby juga memperkenalkan gua pada berbagai variasi
seks yang agak janggal dan brutal, termasuk mengajari gua untuk NGISEP alat
kelaminnya.
Sepasang
paha Bobby menjepit kepala gua dan kedua tangannya memegang wajah gua erat2
supaya tidak bisa melepaskan hisapan mulut gua.
”Isep kontolku terus Do!” perintahnya
Akhirnya
tanpa aba2 sama sekali Bobby menembakkan sperma yang menyemprot deras ke mulut
dan mengalir ke dalam tenggorokan gua, lalu dia menyuruh gua untuk menelan
lendir pejuh dia sampai habis
" Haus ya Do?. Minum semuanya yaaa" goda Bobby
Yah..,
tiap pergumulan dengan Bobby, selalu saja ada hal-hal baru yang membuat gua
semakin terperangkap dalam lilitan kekuasaan dia.
Akhirnya
gua mau diajak pindah untuk KUMPUL KEBO dan TINGGAL SEKAMAR dengan Bobby
dan melakukan hubungan seperti sepasang kekasih setiap malam.
Gua
jadi gak peduli!.
Gak
peduli biarpun gua disodomi tiap malem cuma buat kesenangan cowok homo
Yang
jelas rasa risih itu lama-kelamaan berangsur hilang dari pikiran gua. Yang
tersisa hanyalah keinginan untuk memuaskan hasrat Bobby yang nafsunya memang
selalu menggelora laksana ombak samudera yang disapu badai.
Lubang
dubur gua terlanjur rusak sampai jebol akibat terlampau sering menerima entotan
kontol sehingga secara fisik, tubuh gua sudah gak sempurna lagi sebagai laki
laki sejati!.
Gua
pikir emang begitu seharusnya cara cowok2 Homo ngentot..
Gua
sangka semua Homo emang doyan mensodomi sesama cowok.
Gua
kira dibool itu adalah cara bercinta sejenis yang WAJAR.
Teman teman SEKANTOR, gak bisa menebak kenapa gua menjadi begitu akrab dengan
Bobby yang berumur jauh lebih muda dan jelas2 dikenal sebagai cowok Gay..
Mereka cuma menduga bahwa kami jadi dekat karena kami tinggal di tempat kost
yang sama..
Para TETANGGA di tempat kost juga gak ada yang curiga. Mereka mengira kami tinggal
sekamar untuk menghemat biaya kost, padahal didalam kamar kost yang terututup
setiap malam kami saling malampiaskan hasrat dan nafsu birahi.
Mungkin
ada juga tetangga di tempat kost yang CURIGA karena hampir setiap pagi mereka
melihat gua bangun dengan tubuh lemas dan wajah pucat dengan banyaknya cupang2
warna merah yang selalu berjejeran menghiasi sekujur leher gua.
BAMBANG, sahabat gua?.
Tadinya
gua kira dia gak pernah tahu hubungan gua dengan Bobby. Dia tetap bersikap
wajar kepada gua dan kami tetap berteman sebagai mana biasa.
Tapi
waktu Bobby sedang pulang ke rumah orang tuanya di Bandung, Bambang memergoki
gua sedang melamun
”Kamu kangen sama Bobby ya?” tanyanya tulus, tanpa nada mencemooh...
Aaaaahh,
rupanya Bambang sudah maklum dan mengerti kekhususan hubungan gua dengan
Bobby.
Ya
Bambang ternyata sudah sepenuhnya tahu hubungan gua dengan Bobby. Bukan sekedar
hubungan sejenis, tapi Bambang tahu persis bahwa gua adalah pihak yang disodomi
oleh Bobby Gay.
Tapi
Bambang sangat bijaksana dan gak pernah membuka aib itu. Bambang cuma
mengingatkan gua untuk menutup cupang2 yang hampir setiap pagi menghiasi leher
gua, bukti keganasan Bobby ditempat tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar